Rumah PATEN Perkenalkan Platform Revolusioner di Electricity Connect 2024
Secretariat
02 December 2024
Jakarta, 22 November 2024 – Rumah Perancangan Aksi Transisi Energi Nasional (Rumah PATEN), yang juga dikenal sebagai Indonesia Energy Transition Implementation Joint Office (IET Joint Office), memperkenalkan IET Channel dalam acara Electricity Connect 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center. Inisiatif ini menjadi langkah transformatif dalam mempercepat transisi energi Indonesia dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
IET Channel, dengan slogan “One-Stop Gateway and Epicentrum of Synergy”, bertujuan menghubungkan pemilik proyek, pengembang, dan investor di sektor energi terbarukan. Melalui akses terpusat ke sumber daya dan peluang, platform ini diharapkan dapat memperlancar proses, mendorong kolaborasi, dan menarik investasi berkualitas yang krusial bagi transisi energi Indonesia.
Dalam sambutan pembukaannya, Burhanuddin Abdullah, Komisaris Utama PT PLN (Persero), menyatakan, “Saya mengapresiasi kerja Rumah PATEN, PT PLN (Persero) ("PLN"), PT SMI (Persero) ("SMI"), dan Kementerian ESDM dalam mempercepat transisi energi Indonesia. IET Channel dan project financing corner adalah terobosan penting yang tidak hanya mendorong keberlanjutan, tetapi juga pertumbuhan ekonomi.”
Ia menambahkan, “Inisiatif ini membuktikan bahwa transisi energi dapat menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, dan membangun industri yang lebih hijau serta sejahtera untuk Indonesia.”
Diskusi Panel: Tantangan dan Peluang Transisi Energi
Talk show bertajuk “8% Pertumbuhan Ekonomi dan Transisi Energi: Tantangan dan Peluang” yang dimoderatori oleh Edo Mahendra, Ketua Rumah PATEN, memberikan wawasan berharga dari para pembicara kunci.
Rachmat Kaimuddin, Deputi di Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, menekankan pendekatan pragmatis dalam transisi energi.
“Kita harus memanfaatkan bahan baku lokal dan memprioritaskan manufaktur Indonesia untuk memperkuat rantai pasok energi terbarukan,” ujar Rachmat.
Andriah Feby Misna, Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM, menyoroti kompleksitas transisi energi.
“Risiko ekonomi, sosial, dan politik cukup signifikan. Hal ini harus ditangani melalui edukasi publik dan kejelasan regulasi,” kata Feby.
Menambahkan, Evy Haryadi, Ketua Umum Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), menggarisbawahi peran penting pemerintah dan kemitraan internasional dalam mengadopsi teknologi canggih dengan tetap mengutamakan transfer pengetahuan dan pengembangan tenaga kerja jangka panjang.
Diskusi panel juga mengeksplorasi peta jalan energi terbarukan Indonesia, dengan kontribusi penting dari para pemimpin industri. Edo Mahendra menegaskan pentingnya platform seperti IET Channel untuk mengurangi biaya transaksi dan menghubungkan para pemangku kepentingan sehingga tidak ada pihak yang tertinggal dalam proses transisi.
Maya Rani Puspita, Executive Vice President Keuangan Korporat PLN, menekankan perlunya kerangka pembiayaan yang berkelanjutan, kepatuhan terhadap prinsip ESG, serta inisiatif seperti Sustainability-Linked Financing Framework (SLFF) PLN yang sesuai dengan standar pembiayaan hijau global. Selain itu, Zainal Arifin, Wakil Ketua Teknologi Utilitas MKI, membahas aspek penting dekarbonisasi, digitalisasi, dan desentralisasi, serta kebutuhan regulasi untuk mendukung modernisasi jaringan dan elektrifikasi.
Peluncuran IET Channel ini menjadi tonggak penting dalam transisi energi Indonesia. Platform ini secara langsung mengatasi berbagai tantangan utama seperti hambatan proyek yang berkepanjangan, koordinasi yang terfragmentasi, dan biaya tinggi, memastikan jalur pengembangan energi terbarukan yang lebih inklusif dan transparan.
“IET Channel dirancang untuk menghubungkan investor, pengembang, dan pemilik proyek secara efisien, mengurangi hambatan, dan mengoptimalkan koordinasi untuk mempercepat transisi energi Indonesia,” ungkap Edo Mahendra, Ketua Rumah PATEN.
Acara ini, bagian dari rangkaian Electricity Connect 2024 yang diselenggarakan oleh MKI, kembali menegaskan komitmen Rumah PATEN untuk mendorong inovasi, sinergi, dan transparansi dalam ekosistem energi terbarukan Indonesia.
IET Channel, dengan slogan “One-Stop Gateway and Epicentrum of Synergy”, bertujuan menghubungkan pemilik proyek, pengembang, dan investor di sektor energi terbarukan. Melalui akses terpusat ke sumber daya dan peluang, platform ini diharapkan dapat memperlancar proses, mendorong kolaborasi, dan menarik investasi berkualitas yang krusial bagi transisi energi Indonesia.
Dalam sambutan pembukaannya, Burhanuddin Abdullah, Komisaris Utama PT PLN (Persero), menyatakan, “Saya mengapresiasi kerja Rumah PATEN, PT PLN (Persero) ("PLN"), PT SMI (Persero) ("SMI"), dan Kementerian ESDM dalam mempercepat transisi energi Indonesia. IET Channel dan project financing corner adalah terobosan penting yang tidak hanya mendorong keberlanjutan, tetapi juga pertumbuhan ekonomi.”
Ia menambahkan, “Inisiatif ini membuktikan bahwa transisi energi dapat menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, dan membangun industri yang lebih hijau serta sejahtera untuk Indonesia.”
Diskusi Panel: Tantangan dan Peluang Transisi Energi
Talk show bertajuk “8% Pertumbuhan Ekonomi dan Transisi Energi: Tantangan dan Peluang” yang dimoderatori oleh Edo Mahendra, Ketua Rumah PATEN, memberikan wawasan berharga dari para pembicara kunci.
Rachmat Kaimuddin, Deputi di Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, menekankan pendekatan pragmatis dalam transisi energi.
“Kita harus memanfaatkan bahan baku lokal dan memprioritaskan manufaktur Indonesia untuk memperkuat rantai pasok energi terbarukan,” ujar Rachmat.
Andriah Feby Misna, Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM, menyoroti kompleksitas transisi energi.
“Risiko ekonomi, sosial, dan politik cukup signifikan. Hal ini harus ditangani melalui edukasi publik dan kejelasan regulasi,” kata Feby.
Menambahkan, Evy Haryadi, Ketua Umum Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), menggarisbawahi peran penting pemerintah dan kemitraan internasional dalam mengadopsi teknologi canggih dengan tetap mengutamakan transfer pengetahuan dan pengembangan tenaga kerja jangka panjang.
Diskusi panel juga mengeksplorasi peta jalan energi terbarukan Indonesia, dengan kontribusi penting dari para pemimpin industri. Edo Mahendra menegaskan pentingnya platform seperti IET Channel untuk mengurangi biaya transaksi dan menghubungkan para pemangku kepentingan sehingga tidak ada pihak yang tertinggal dalam proses transisi.
Maya Rani Puspita, Executive Vice President Keuangan Korporat PLN, menekankan perlunya kerangka pembiayaan yang berkelanjutan, kepatuhan terhadap prinsip ESG, serta inisiatif seperti Sustainability-Linked Financing Framework (SLFF) PLN yang sesuai dengan standar pembiayaan hijau global. Selain itu, Zainal Arifin, Wakil Ketua Teknologi Utilitas MKI, membahas aspek penting dekarbonisasi, digitalisasi, dan desentralisasi, serta kebutuhan regulasi untuk mendukung modernisasi jaringan dan elektrifikasi.
Peluncuran IET Channel ini menjadi tonggak penting dalam transisi energi Indonesia. Platform ini secara langsung mengatasi berbagai tantangan utama seperti hambatan proyek yang berkepanjangan, koordinasi yang terfragmentasi, dan biaya tinggi, memastikan jalur pengembangan energi terbarukan yang lebih inklusif dan transparan.
“IET Channel dirancang untuk menghubungkan investor, pengembang, dan pemilik proyek secara efisien, mengurangi hambatan, dan mengoptimalkan koordinasi untuk mempercepat transisi energi Indonesia,” ungkap Edo Mahendra, Ketua Rumah PATEN.
Acara ini, bagian dari rangkaian Electricity Connect 2024 yang diselenggarakan oleh MKI, kembali menegaskan komitmen Rumah PATEN untuk mendorong inovasi, sinergi, dan transparansi dalam ekosistem energi terbarukan Indonesia.
Berita & Kegiatan Terbaru

Rumah PATEN Menekankan Pentingnya Keadilan dalam Transisi Energi
20 June 2024

Indonesia Energy Transition Joint Office Menekankan Pemanfaatan Peluang Maksimal melalui Regulasi untuk Mempercepat Dekarbonisasi Sektor Industri di Indonesia
15 October 2024

IET Joint Office Berpartisipasi dalam Konferensi Bangun Bangsa 2024, Menekankan Solidaritas untuk Mempercepat Dekarbonisasi di Asia-Pasifik
25 October 2024